19.7.13

Bunga Mawar Putih

jualbibitpremium.wordpress.com
Nenekku sangat sayang pada bunga mawar putih yang beliau tanam di halaman rumah. Katanya, bunga mawar itu sudah dipelihara sejak Nenek masih muda. Aku tidak pernah tahu asal muasal mengapa Nenek menanam bunga mawar tersebut. Yang jelas, setiap kali beliau pergi menginap di rumah om atau tanteku yang notebene adalah anak-anaknya, pesan beliau cuma satu: 

Tolong siram bunga mawar, Nenek ya, Mala. Jangan sampai lupa!

Kalau Ibu menelepon Nenek atau sebaliknya, pasti Nenek tidak lupa menanyakan apakah aku menyiram mawar putihnya atau tidak. Berkali-kali aku melihat Nenek 'mengurus' bunga itu dengan sepenuh hati. Ya, betul, sepenuh hati. Bagaimana tidak, Nenek akan memetik daun-daun kering perlahan-lahan, mengusap debu-debu yang menempel di daun, mencium bunganya, memotong tangkai dengan sangat berhati-hati. 

Saat aku lahir, Ibuku mengatakan bahwa Nenek sudah memiliki bunga itu. Aku pernah bertanya pada Ibu mengapa Nenek begitu menunjukkan sikap welas asih pada bunga mawar itu. Ibu menjawab bahwa bunga mawar juga mahluk Allah, yang hidup, dan perlu dipelihara. Sampai detik ini, aku tidak pernah mendapat jawaban yang memuaskan dari Nenek kalau aku bertanya padanya. 

Sampai suatu hari, gempa melanda kotaku. Pot bunga jatuh terguling dan menimpa bunga mawar putih Nenek. Aku baru saja sampai ke rumah ketika kulihat Nenek sedang berjongkok di depan mawar putih yang tangkainya patah. Nenek memeriksa tangkai bunga mawar dengan hati-hati, mengusap kelompoknya, dan berusaha menegakkan tangkai yang patah. Aku ikut berjongkok di sebelah Nenek. Diam, tidak bicara. Tiba-tiba Nenek berbicara.

Bunga ini lambang kasih sayang, Mala. Kenapa Nenek merawat bunga ini dengan welas asih, karena pemberi bunga ini adalah seorang penyayang. Ia mengajari Nenek untuk berbagi kasih dengan sesama mahluk Tuhan. Walaupun hanya sebatang pohon. Kenapa Nenek mengistimewakan bunga ini, karena pemberi bunga ini adalah orang yang istimewa. Tanpanya, ibumu tak akan lahir. Kalau ibumu tidak lahir, kamu juga tidak akan lahir. Kamu dan ibumu adalah orang-orang istimewa bagi Nenek dan bukti kasih sayang kakekmu. Allah terlalu menyayangi kakekmu sehingga memanggilnya dengan cepat. Jangankan kamu, ibumu juga belum lama memanggilnya 'Ayah'. 

Nenek menjelaskannya dengan senyum bahagia terpancar dari wajahnya. Aku tepekur dalam diam. Sekarang aku tahu, apa arti bunga mawar putih itu bagi Nenek.

#14DaysofInspiration, welas asih.

No comments:

Post a Comment