13.7.13

Buah Mangga dan Seekor Kupu-kupu

Di halaman rumah bercat kuning gading, tumbuh sebatang pohon mangga dengan buah yang lebat. Saat itu, buah mangga sedang berbincang-bincang dengan seekor kupu-kupu yang hinggap di ranting pohon mangga. Mereka membicarakan tentang penghuni rumah.

     "Ga, siapa yang kau senangi dari penghuni rumah itu?" Tanya Kupu-kupu pada Mangga.
     "Aku suka dengan Sarah. Ia baik padaku, sering menyiram pohonku dan menyapu dedaunan yang jatuh, " kata Mangga. "Kalau kamu?" Mangga balik bertanya pada Kupu-kupu.
     "Aku senang dengan Kayla, kakak Sarah. Ia rajin merawat bunga-bunga di taman. Jadi bunga-bunga tumbuh subur. Aku punya stok makanan yang banyak. Lihatlah, badanku jadi gemuk, kan?" Jawab Kupu-kupu.
     "Mereka orang-orang yang baik, ya. Aku berharap Sarah selalu merasa senang," kata Mangga.
     "Aku juga ingin Kayla bahagia," kata Kupu-kupu.

Mereka masih terus membicarakan Kayla dan Sarah, dua anak pemilik rumah kuning gading. Angin sepoi-sepoi menyapu pohon mangga. Mangga dan Kupu-kupu pun mengantuk dan akhirnya tertidur.

                                                                   ***

Suatu hari, Sarah dan Kayla sedang berada di bawah pohon mangga.
     "Kak, aku ingin buah mangga yang itu." Telunjuk Sarah mengarah pada Mangga.
     "Masih mentah, Sarah. Lebih enak kalau mangga itu sudah matang, " Kata Kayla pada adiknya, Sarah.
     "Berapa hari lagi, Kak, mangga itu bisa diunduh?" Tanya Sarah.
     "Dua minggu lagi baru bisa dipanen. Sabar, ya." Kayla 

Ternyata, Mangga dan Kupu-kupu yang sedang berada di atas mereka, mendengar pembicaraan dua saudara tersebut. 
     "Lihat, Sarah ternyata menginginkan aku! Aku mau memberikan diriku untuk Sarah!" Teriak Mangga senang.
     "Sabar, Ga. Kamu masih belum matang. Sarah pasti akan senang kalau memakan mangga matang." Kata Kupu-kupu.
     "Tapi aku ingin menyenangkan Sarah." Bantah Mangga.
     "Segala sesuatu ada waktunya, Ga. Bersabarlah dulu." Kata Maggie

Mangga terdiam. Ia mengamati Sarah. Mangga benar-benar ingin membuat Sarah bahagia.

                                                                 ***


Setiap hari Sarah mengamati Mangga. Ia ingin segera mencicipi Mangga. Sebenarnya,  Manggaingin menjatuhkan diri agar Sarah bisa memakannya. Namun, Kupu-kupu selalu menyuruhnya bersabar. Sampai suatu ketika, Mangga benar-benar merasa tidak tega. Ketika angin kencang bertiup, Mangga ikut menggoyang-goyangkan badannya dengan keras supaya jatuh. Beberapa kali ia mencoba melepaskan diri dari ranting pohon di mana ia terikat, dan akhirnya Mangga berhasil membuat dirinya jatuh. 

Sarah yang saat itu sedang menyapu halaman merasa senang karena mangga yang ditunggu-tunggunya terjatuh. Ia membawa Mangga ke dalam rumah. Tidak berapa lama kemudian, ia keluar sambil membawa sepiring mangga. Daging buahnya berwarna agak kekuningan. Sarah mengambil sepotong irisan mangga. Ketika ia memakan irisan buah mangga itu, Sarah mengernyitkan mukanya. Matanya terpejam dan mulutnya meringis. Ia mengeluarkan lagi buah mangga yang sedang dikunyahnya. Kayla yang baru datang dari sekolah bertanya pada Sarah.

     "Kenapa, Sar? Rasanya tidak manis?" Tanya Kayla
     "Kecut banget, Kak." Kata Sarah sambil meringis.
     "Kan Kakak sudah bilang kalau mangga itu belum waktunya dipanen, " kata Kayla lagi.
     "Mangga ini jatuh sendiri, Kak,"  ujar Sarah. 
     "Oh...," kata Kayla. 

Sarah lalu membawa masuk sisa mangga yang masih banyak ke dalam rumah. Kupu-kupu yang sedang menghisap madu di salah satu bunga mawar berkata dalam hati. Aku kan sudah bilang pada Mangga, bersabarlah. Semua akan indah pada waktunya. Sekarang, Sarah bukannya senang malah jadi menggerutu karena rasa mangganya masam. Kupu-kupu lalu terbang ke bunga yang lain dan melanjutkan menghisap madu.

#14DaysOfInspiration hari ke-3.
Bandung di malam hari yang dingin.

downloadkumpulangambarkeren.com

No comments:

Post a Comment