14.7.13

Bahagia Itu Sederhana



Entah siapa yang pertama kali menggulirkan kalimat ini, tapi aku suka, sangat suka:

                       "Bahagia itu sederhana."

Ya! Bahagia itu sederhana, simple, nggak neko-neko
Aku sebal dengan orang-orang yang selalu mengeluh. 
Mengeluh itu tidak menyelesaikan masalah. 
Kenapa tidak mencoba membahagiakan diri sendiri saja?

Bahagia itu sederhana. 
Ketika aku senang, aku telepon keluargaku.
Ketika aku kesal dan sedih, aku pesan talkmania seharga Rp. 2000 untuk menelepon temanku dan berbicara panjang lebar.
Ketika ada yang berulang tahun, kuucapkan selamat ulang tahun.
Ketika aku punya sesuatu, aku berbagi.
Ketika supir angkot mengambil bayaran lebih banyak dari biasanya, kuikhlaskan saja. Niatkan saja beramal.
Ketika teman mengajak main dan aku bisa, kuiyakan.
Ketika ada yang memberi komentar di facebook atau reply di twitter, kubalas komentarnya dan me-reply
Ketika ada yang berdoa baik untukku, aku aminkan (semoga terkabul). 
Ketika ada yang menggosipkanku, aku aminkan kalau gosipnya baik. Kalau gosipnya buruk, aku berdoa semoga aku mendapat banyak rejeki dan dia diampuni dosanya.

Bahagia itu sederhana.
Aku bahagia ketika aku tidak punya hutang.
Aku bahagia ketika aku bisa menabung walaupun sedikit.
Aku bahagia ketika kulihat angka di tabungan yang bertambah (walaupun pada akhirnya diambil lagi).
Aku bahagia ketika bisa menolong orang lain.
Aku bahagia ketika tugas-tugasku selesai.

Bahagia itu sederhana.
Kubersyukur dengan apa yang kudapatkan.
Kurancang mimpi-mimpiku.
Kukejar harapan-harapanku.
Kuhadiahi diriku sendiri.
Kusisihkan waktu untuk diriku.
Kusisihkan waktu untuk kesenanganku.
Kubuat rencana untuk bahagia.
Aku juga berhak bahagia, kan?

Kalau kamu? 
Kamu juga berhak bahagia.
Apa yang membuat dirimu bahagia?


#14DaysofInspiration, hari ke-5: happiness

No comments:

Post a Comment