22.2.14

Re: Ini Ceritaku, Ceritamu?

Dear Uni, adikku!
Aku tetap tergelitik untuk menjawab suratmu. Padahal, kau sudah bilang tidak perlu. Aku hanya perlu membaca saja, katamu. Bagaimana bisa aku hanya membaca saja sementara kau punya pertanyaan yang sifatnya bukan retoris?

Uni, mungkin kamu sedang memasuki masa seperti lagu Britney Spears, "I'm not a girl (merasa) not yet a woman". Kamu memang bukan remaja lagi, tapi kamu sedang berproses menjadi seorang wanita dewasa. Kamu harus berdamai dengan waktu, Uni, karena sebuah proses butuh waktu. Menjadi dewasa bukan berarti mahir menutupi kesedihan. Bukan, Uni. Mungkin kamu sedang belajar 'dealing dengan' dan 'healing dari' kesedihan. Kamu sedang belajar menjadi dewasa. Jangan bekukan hatimu. Banyak orang yang membutuhkan kelembutanmu. Menjadi dewasa bukan berarti tidak boleh mengeluarkan air mata. Keluarkan kegundahan hatimu jika kau membutuhkannya. Kamu hanya perlu mengatur, untuk peristiwa apa kamu keluarkan air matamu. Jangan biarkan orang lain memorak-porandakan hatimu. Hatimu milikmu. Tetaplah menjadi Uni yang ekspresif dan selalu bersyukur. 

Selamat menuju dewasa, Uni. Pengalaman hidup akan membuatmu kaya. Kamulah yang berhak mengatur hatimu, bukan orang lain. Aku tidak punya indra keenam, aku tidak punya kemampuan telepati. Tapi kadang, aku bisa merasakan apa yang sedang kamu rasakan. Aku siapkan telinga untuk mendengarmu. Jangan ragu untuk mengetukku.

Uni, kamu bertanya bagaimana ceritaku. Hmm... aku baru saja melewati dua hari sejak ulang tahunku. Kupikir, kamu mengirimiku surat untuk mengucapkan selamat padaku.:-) Banyak kejadian di hari itu. Ternyata Tuhan itu maha pengatur segalanya. Pada hari ulang tahunku itu, Tuhan membuktikannya. Uni, tiga hari ke depan, mungkin aku akan menghilang dari dunia maya. Semoga saja, di sana banyak tempat-tempat dengan wifi gratis sehingga aku bisa bertegur sapa denganmu dan teman-teman. 

Sampai ketemu lagi, Uni.
Love you.

2 comments:

  1. Hei, selamat ulang tahun yang udah lewat ya kak :D

    -Mike, Tukang Batu. Eh, Tukang pos.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih, Maikii!
      Kenapa berubah jadi tukang batu.

      Delete