16.2.14

Suster Vincent, Suatu Saat Nanti

Hai, Suster Vincent!

Suster masih ingat aku? Kita sering duduk bersebelahan saat kita berdua mengikuti pelatihan konseling seminggu penuh (kecuali hari Minggu). Aku masih ingat perbincangan pertama kita. 

"Kayak boneka, ya," kata Suster pada perempuan cantik yang duduk di depan kita.
"Itu Marshanda, Suster," kataku.
"Siapa Marshanda?" Tanya Suster.
"Marshanda, Suster. Artis," kataku lagi.

Suster kemudian mengangguk-angguk. Sebagai seorang suster Katholik, mungkin suster jarang menonton acara-acara entertainment dan sinetron. Sama, kok, aku juga jarang menonton sinetron. Selanjutnya, kita sering mengobrol tentang berbagai hal, menjadi pasangan dalam praktik, dan tertawa bersama.

Suster, setelah selesai pelatihan, kadang-kadang aku sering melihatmu di facebook. Bahkan kita sempat mengobrol. Aku senang kau panggil 'dek'. Tapi aku baru sadar. Sekarang, kau jarang muncul di dunia maya. Mungkin kau sibuk dengan kegiatanmu melayani umat, jalan yang sudah kau pilih sejak lama. Dan ternyata, aku kangen mengobrol denganmu. 

Suster, di mana kau sekarang? 
Berkenalan denganmu membuatku mengenal lebih banyak orang dengan latar belakangnya masing-masing. Aku memiliki banyak teman yang berbeda keyakinan denganku. Bahkan, beberapa di antaranya menjadi sahabatku. Tapi kenal dekat dengan seorang 'suster' benar-benar baru aku alami saat aku bertemu denganmu. Kepolosanmu membuat suasana pelatihan jadi 'hidup'. Kami sering tertawa bersama mendengarmu berbicara atau melihat tingkah polahmu. "Seperti melihat sound of music," kata Star, teman kita di pelatihan tersebut setelah melihatmu menari dalam suatu sesi pelatihan. 

Ingatkah kau, Suster? Kau dulu pernah mengajakku untuk mengadakan kegiatan bersama anak-anak karena aku seorang guru. Aku sempat ragu waktu itu. Tapi kau meyakinkanku bahwa kegiatan itu bersifat umum, bukan atas nama agama. Aku pun menyambut baik ajakan itu. Aku menantikan itu, Suster. Dengan begitu, aku akan bertemu denganmu lagi. Tapi aku tidak tahu di manakah kau sekarang?

Suster, semoga kau dalam keadaan sehat. Aku berharap semoga Tuhan menyampaikan rinduku padamu. Sampai ketemu lagi, Suster. Suatu saat nanti. 

No comments:

Post a Comment