17.2.14

Untuk Secangkir Minuman Bernama Kopi

Dulu kita begitu akrab. Saling berbicara? Tidak! Aku meminummu setiap hari. Sepulang kuliah, kuseduh sebungkus kopi dan kunikmati kehangatanmu. Hingga suatu saat (aku tidak ingat), sedikit demi sedikit, aku menjaga jarak. Alasannya? (Kembali) Aku tidak ingat lagi. Entah karena rasamu yang terlalu manis (karena yang kuseduh instant), atau aku mulai melirik minuman lain.

Yang jelas, aku kadang masih membutuhkanmu saat aku perlu mengerjakan sesuatu. Sebenarnya, tidak terlalu berpengaruh juga dirimu terhadapku. Jika kantuk menyerang, tetap saja mataku terpejam meski kau sudah memasuki tubuhku. :-)

Hari ini aku sakit kepala. Kalau aku meminummu, dapatkah kau menghilangkan sakit kepalaku? Atau malah jadi tambah berat rasanya kepala ini? Hai secangkir minuman bernama kopi! Aku butuh jawabanmu. 

No comments:

Post a Comment