6.2.14

Peri Gigi, Setahun Kemudian

Hai, Peri Gigi.
Kamu masih ingat? Aku kirim surat buatmu setahun yang lalu. Ah, bukan masalah kalau ternyata kamu lupa. Aku hanya sekedar bertanya.

Peri, aku sudah melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana keadaanmu di sana, di suatu daerah terpencil. Di sana kamu baik-baik saja. Keceriaan menghias wajahmu. Badanmu sudah meningkat beratnya. :-) Kamu tetap konsisten dengan apa yang sudah kau pilih, mengabdi sebagai dokter gigi. Toh segala keterbatasan yang ada tetap membuatmu bisa bertahan. Mati lampu yang kerap terjadi (bahkan sehari bisa tiga kali), air yang kadang nyala kadang sebaliknya, jalanan tanah merah yang menjadi lumpur kalau hujan tiba, semua bisa dilalui. Kau benar-benar wanita tangguh.

Peri, tampaknya, kau sudah bisa menikmati hidupmu di sana. Jangan khawatir. Kulihat para tetanggamu adalah orang-orang baik. Mereka bersedia menolongmu. Mereka menghormatimu. Walaupun aku senang jika kita berdekatan, tapi itu hidupmu. Kau yang berhak menentukan. Bukan aku. Aku hanya berharap kamu baik-baik saja di mana pun kamu berada. Jaga kesehatan supaya kita bisa bertemu lagi suatu saat. Mudah-mudahan, aku bisa mengunjungimu lagi. Jika aku ke sana lagi, tolong katakan pada kelabang untuk hibernasi. Jangan keluar kalau ada aku. Bilang pada genset agar tidak rewel. Sebarkan berita pada walang sangit agar berkunjung ke rumah lain. Kirim pesan pada semut agar menjauhimu. Biarkan speedy-mu tetap ada. Aku membutuhkannya untuk menyebar berita pada dunia. Aku membutuhkannya untuk bertegur sapa dengan dorama.x264 atau gooddrama. Aku membutuhkannya untuk mengumumkan, bahwa negerimu juga dekat dengan dunia maya.

Sampai ketemu lagi, temanku. 

3 comments:

  1. peri gigiku apa kabar yaa ;D jadi kangen juga
    semangat terus nulisnya, ngepostnya jangan telaaatttt
    -ika, tukangpos

    ReplyDelete
  2. Suka injured time baru bisa nge-post, Kak. Hehehe

    ReplyDelete
  3. Hai hai....akulah si perigigi itu...hihi...terharu banget baca surat ini,in..
    . ;-) Trimakasih udah mau datang mengunjungiku di 'penghujung negri ini' . Negri kuayan, yang kalo di peta nggak tau ada nggak tau enggak. Padahal perjalanan ke sini nggak mudah...jauh,melelahkan. Tapi tetap nggak mengurungkan niatmu dan juga teman2 lainnya..icu,yanti, buat datang bertemu denganku. Sungguh pertemuan yang sangat berarti.. Takkan ku lupa.Seperti mimpi rasanya. Jujur aja, nggak pernah terbayangkan dan nggak pernah menyangka sama sekali kalo iin,icu dan yanti mau datang kesini. Oiya, jembatan bajarum udah 'sembuh' ...tiangnya nggak pengkor lagi..Insya Allah aman..hihi...Sampai ketemu lagi, Teman....kita lanjut ke "petualangan
    bajarum dua." Semoga dan semogaaaa dan semogaaaaaaa bisa kesampaian lagi. Aamiiiin...

    ReplyDelete