28.1.18

-1 Menuju 0

Satu bagian di Nagoya University
#1
Dulu, aku sebut nama tempat ini saja kau tutup telinga.
Dulu, ketika kita melewati tempat ini kau marah-marah. Waktu kita sampai di depannya, kau buang muka. Sesudah itu, sepanjang hari aku harus mendengar omelanmu tentang betapa tempat kenangan itu ingin kau lupakan.
Sekarang, kenapa kau ajak aku ke sini?
Kau pesan makanan dan minuman yang dulu sering kau pesan. Menu favoritmu katamu.
Kau duduk dekat jendela. Tempat favoritmu dulu.
Kenapa?

#2
Kau lihat dua pohon di luar sana? Hijau dan kuning. Hijau akan berubah jadi kuning. Yang kuning akan rontok dan jadi gundul. Dunia berputar. Waktu selalu bergerak. Begitulah dunia bekerja. Bayangkan kalau pohon hijau menolak menjadi kuning. Yang kuning menolak rontok. Dunia akan kacau. Aku hanyalah manusia, yang pernah terluka, dan hanya bisa sembuh dengan berlalunya waktu. Bayangkan jika aku menolak waktu berputar. Kapan aku sembuh? Datang ke tempat penuh luka ini adalah gerakanku dari -1 menuju 0.

#3
Ia menyeruput kopinya. Matanya masih menatap dua pohon beda warna di luar sana. Aku terdiam mendengar ia bicara. Tak ada niat menanggapi, menyangkal, atau sekedar komentar. Aku hanya berharap, ia sembuh dengan segera. ****

Lokasi pohon dua warna: Nagoya University, Nagoya-Jepang.
Ditulis dalam rangka tantangan #30haribercerita #30hbc1828 #30hbc18bergerak
.
.
#nagoyauniversity #todayisalucKyday
#autumnlover #youareworthit #Keepyourheadup #createhappinessagoyauniversity #todayisalucKyday
#autumnlover #youareworthit #Keepyourheadup

No comments:

Post a Comment