Jelas, naik pesawat lebih efektif dan efisien. Kalau naik
kapal laut, pasti lama nyampenya. Kalau naik mobil, pasti butuh pesawat atau
kapal laut juga untuk bawa mobilnya. Kalau bawa mobil naik pesawat, kok rasanya
repot amat ya. Ah sudahlah. Dua kali ke Jepang, pastinya dapat tiket pesawat
murah.
2015
Jakarta - Osaka
Perjalanan pertama, dari Bandara International
Soekarno-Hatta, Jakarta, kami (saya pergi dengan seorang teman) naik AirAsia. Dari Jakarta, kami transit di Kuala Lumpur
International Airport 2 (KLIA2), Malaysia. Sampai di KLIA sekitar jam 11-an
kalau nggak salah. Jadi makan siang di sana. Kalau bawa bekal, makan aja
bekalnya. Kalau makan siang di airport, jangan lupa bawa ringgit. Kalau tahan
sama lapar, bisa beli makan di pesawat. Tapi sebaiknya jangan nggak makan. Soalnya
sampai Kansai International Airport di Osaka malam hari. Kalau nggak makan,
alhasil kelaparan dengan amat sangat. Kecuali memang niat nggak makan (tapi mending jaga kesehatan).
KLIA2, Kuala Lumpur, Malaysia |
Oh iya, karena transit, jadi begitu turun pesawat, carilah
petugas bandara untuk melaporkan bahwa kita transit dan akan melanjutkan
perjalanan ke Kansai International Airport, Osaka.
Beberapa jam kemudian, kami terbang di sekitaran jam 3 sore.
Di pesawat, untuk minum dan makan, harus beli. Silakan pesan makanan dan
minuman kalau lapar dan haus (jika tidak membawa persediaan makanan). Kalau minuman,
mungkin tidak akan bisa lolos atau pemeriksaan. Mau nggak mau harus beli di
pesawat kalau ingin minum.
Tokyo – Jakarta
Pulang ke Jakarta, kami naik Philippine Airlines dari Haneda
Airport, Tokyo. Dapat tiket promo. Naik Philippine Airlines, saya juga transit
di Ninoy Aquino International Airport, Manila. Turun pesawat, penumpang yang
transit akan diarahkan untuk ke bagian transit dan menunggu perjalanan
berikutnya. Kami kemudian naik Philippine Airlines menuju Bandara Soekarno-
Hatta, Jakarta.
Ninoy Aquino International Airport, Manila - Filipina |
2017
Jakarta – Kansai International Airport
Dari Jakarta, saya dan beberapa teman seperjalanan naik
Garuda Indonesia jam 5 sore. Beruntungnya kami, tiketnya promo pergi - pulang. Kami transit di Ngurah Rai International Airport, Bali. Sampai
di Bali kurang lebih jam 8 malam waktu setempat. Turun pesawat, petugas sudah
berjaga-jaga untuk memberitahu arah bagi penumpang yang transit.
Kami menunggu sampai tengah malam, baru kami terbang ke
Osaka. Untuk urusan makan, tidak perlu dikhawatirkan. Dari Jakarta – Bali,
Bali- Osaka, pramugari pesawat lalu lalang menawarkan makanan dan minuman.
Kansai International Airport - Jakarta
Dari Kansai ke Jakarta, kami mengambil penerbangan langsung.
Jadi tidak transit dulu ke Bali. Saat kami
pulang, Bandara Ngurah Rai Bali sedang ditutup karena meletusnya Gunung Batur. Keadaan
ini membuat meja check in penuh dan mengantri panjang karena penerbangan ke Bali dialihkan ke Jakarta. Tak ayal
lagi, penerbangan ke Jakarta penuh. Berhubung kami sudah memesan tiket pulang
pergi, kami aman sampai di Jakarta. Masalah makanan, tidak perlu khawatir. Urusan
perut terjamin tanpa perlu bayar lagi.
Jadi,
1. Jika ingin bepergian jauh, paling asyik memang cari tiket promo. Ada rasa puas (dan bangga) kalau dapat tiket promo. Untuk itu, harus rajin-rajin browsing atau cari info tentang kapan ada acara-acara jual tiket promo. Kami dapat promo Garuda waktu Garuda Fair. Tiket promo belum tentu urusan makan tidak terjamin. Ada kok, penerbangan-penerbangan yang menyediakan makanan meskipun kita bayar murah.
2. Kalau kita beli tiket promo pergi-pulang, maka tiket pergi harus terpakai. Jika tidak terpakai, akan dianggap hangus sehingga tiket pulang tidak bisa digunakan. Jadi, harus beli tiket baru lagi untuk pulangnya. Misal, saya beli tiket promo pergi - pulang dari Jakarta - Kansai, Kansai - Jakarta. Tapi karena saya ada urusan mendadak ke Malaysia, saya berangkat dari Kuala Lumpur, bukan Jakarta. Nah, kalau begini, tiket saya hangus Saya tidak bisa memakai tiket pulang saya.
Saya tidak tahu apakah ini hanya berlaku bagi semua maskapai atau hanya untuk Garuda Indonesia saja. Sebaiknya tanyakan dulu jika kalian membeli tiket promo pergi - pulang. Jangan sampai baru tahu saat di bandara.
3. Intinya, pelajari baik-baik sebelum memilih penerbangan mana yang mau kita ambil sehingga kita tidak kecewa.
4. Kalau transit, jangan lupa, carilah bagian transit untuk laporan sebelum perjalanan berikutnya.
1. Jika ingin bepergian jauh, paling asyik memang cari tiket promo. Ada rasa puas (dan bangga) kalau dapat tiket promo. Untuk itu, harus rajin-rajin browsing atau cari info tentang kapan ada acara-acara jual tiket promo. Kami dapat promo Garuda waktu Garuda Fair. Tiket promo belum tentu urusan makan tidak terjamin. Ada kok, penerbangan-penerbangan yang menyediakan makanan meskipun kita bayar murah.
2. Kalau kita beli tiket promo pergi-pulang, maka tiket pergi harus terpakai. Jika tidak terpakai, akan dianggap hangus sehingga tiket pulang tidak bisa digunakan. Jadi, harus beli tiket baru lagi untuk pulangnya. Misal, saya beli tiket promo pergi - pulang dari Jakarta - Kansai, Kansai - Jakarta. Tapi karena saya ada urusan mendadak ke Malaysia, saya berangkat dari Kuala Lumpur, bukan Jakarta. Nah, kalau begini, tiket saya hangus Saya tidak bisa memakai tiket pulang saya.
Saya tidak tahu apakah ini hanya berlaku bagi semua maskapai atau hanya untuk Garuda Indonesia saja. Sebaiknya tanyakan dulu jika kalian membeli tiket promo pergi - pulang. Jangan sampai baru tahu saat di bandara.
3. Intinya, pelajari baik-baik sebelum memilih penerbangan mana yang mau kita ambil sehingga kita tidak kecewa.
4. Kalau transit, jangan lupa, carilah bagian transit untuk laporan sebelum perjalanan berikutnya.
Selamat bepergian. Enjoy your life! Enjoy your trip.
No comments:
Post a Comment