1.6.16

Pendidikan yang Berhasil

Di antara sekian peristiwa menyebalkan berturut-turut pada hari ini, ada satu kejadian yang menyejukkan hati. Lokasinya di angkutan kota  (a.k.a angkot) jurusan Gedebage-Stasiun Hall. Siang itu, saya hendak pergi ke dokter gigi di Buah Batu. Tak berapa lama, dua siswa (mungkin murid-murid SMP), naik angkot yang saya tumpangi. Mereka berdua membawa minuman kotak. Setelah minuman habis, salah satu dari mereka menyimpan kotak kosong ke bawah kursi. Temannya mengingatkan untuk tidak menyimpan di situ. Mereka mencari tempat sampah di dalam angkot (di Bandung, mobil termasuk angkot wajib menyediakan tempat sampah). Ternyata, tidak ada tempat sampah di dalam angkot. Akhirnya, mereka berdua melipat kotak bekas sampai kecil dan memegangnya. 

Sampai di Jalan Reog, tiga orang menyetop angkot dan naik. Seorang nenek, ibu, dan anak usia SD. Sampai di Jalan Kliningan, mereka turun. Sang ibu turun lebih dulu. Sang anak dan neneknya berdiri. Sang anak berkata, " Enin* dulu." Sang nenek lalu keluar lebih dahulu. Sang anak (cucu nenek) berdiri dengan sabar menunggu neneknya turun sambil memegangi neneknya. Setelah neneknya keluar, barulah sang anak keluar dari angkot.

Melihat kejadian itu, kagum saya pada mereka. Masih anak-anak, tapi mereka punya tanggung jawab dan respek. Respek terhadap benda, lingkungan, keluarga, dan orang yang lebih tua. Saya jadi ingat cerita bapak saya. Beliau adalah seorang guru yang pernah bertanya pada seorang lulusan S2 tentang arti pendidikan. Tidak bisa jawab kata bapak saya. Atasan saya juga sering mengingatkan pada kami (saya dan teman-teman guru bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana. 


sumber foto: slideshare.net

Ya, seyogyanya, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana. Berbahagialah guru-guru dari anak-anak itu karena mereka telah berhasil menanamkan akhlak mulia pada anak-anak itu. Saya sungguh iri. Mudah-mudahan, murid-murid saya pun seperti anak-anak itu. Punya akhlak mulia sebagai hasil usaha sadar dan terencana yang saya tanamkan pada murid-murid saya. Semoga. Selamat malam.


*Enin adalah panggilan untuk nenek dalam bahasa Sunda. 

No comments:

Post a Comment