2.2.16

Kepada Seseorang yang Kupanggil 'D'

Dear D,
Sebenarnya, aku tidak tahu jelas bagaimana status hubungan kita. Tak pernah ada kata sepakat untuk pacaran, tapi jelas-jelas kita seperti dua orang yang pacaran. Main, kenal dengan keluarga masing-masing, merayakan ulang tahun yang sudah menjadi ritual tiap tahun, saling cerita, telepon, dan lain sebagainya. Teman-teman kita sudah memproklamirkan kita sebagai sepasang kekasih. Ketika kau lamar aku, aku hanya tertawa. Tidak tahu kenapa. Rasanya belum pas saja kau lamar aku saat kita dekat baru tiga bulan. Meskipun begitu, hubungan kita tetap seperti sebelum kau lamar aku. Kau bela aku dari orang-orang yang tidak suka dengan hubungan kita. Aku adalah orang pertama yang kau telepon ketika kau pindah kerja (dan kau pindah tanpa bilang padaku). Sampai kita putus pun, tak ada kata ‘putus’ dari kita berdua. Hanya kita semakin menjauh hingga sekian tahun lamanya. Kontak-kontakan lewat dunia maya masih berlangsung dan kita sama-sama masih melajang. Tak ada satupun dari kita yang bicara pernikahan. Kau tidak melamarku lagi. Sekian tahun berlalu dan aku masih begitu teringat dengan sosokmu dan kenangan kita. Apa pun yang kulihat, kudengar, kurasa, pasti dikaitkan dengan dirimu. Aku tidak tahu bagaimana perasaanku terhadapmu saat ini? Apakah masih cinta (karena aku tidak juga beralih ke lain hati)? Ataukah aku hanya sosok wanita yang terperangkap masa lalu. Kalaupun kau lamar aku, aku sendiri tidak tahu apakah akan menerima atau tertawa seperti dulu? Hubungan macam apa ini? Aku tidak bisa menjawabnya.

Dear D, apakah kau bisa menjawab pertanyaanku?

Salam kangen,

V

No comments:

Post a Comment