30.6.13

Kenapa Aku Tidak Menangis?


Kenapa aku tidak menangis?
Pertanyaan ini muncul setelah acara makan malam penutupan AAT - Acara Akhir Tahun- 2013 berakhir. Acara makan malam sekaligus perpisahan beberapa teman yang memiliki rencana berbeda. 

Kenapa aku tidak menangis?
Acara perpisahan identik dengan kesedihan. Betul? Ya! Siapa yang tidak sedih ketika sahabat-sahabat kita memutuskan untuk 'pergi'? Setiap orang punya pilihan, kan. Hanya saja, tidak semua kesedihan harus disertai dengan tangis. Apakah mereka bukan teman-teman dekat? Lebih dari itu! Bahkan, mereka sudah seperti keluarga sendiri. Tawa, canda, duka, suka, semua pernah dialami. 

Lalu kenapa aku tidak menangis?
Karena aku tahu, perpisahan ini bukan untuk selamanya. Hanya sebatas kertas putih sebagai batas formal. Kita masih bisa bertemu seperti yang sudah pernah kita lakukan sebelumnya. Kita masih bisa bercanda, bertukar cerita, tertawa bersama, saling mendukung bersama, dan banyak hal yang bisa kita lakukan bersama. Itu yang membuat aku tidak menangis.

Sahabat-sahabatku, hidup adalah pilihan. 
Terima kasih karena sudah memberikan kenangan indah selama ini.
Di mana pun kalian berada, aku yakin kalian pasti akan bisa bahagia.
Bahagia itu sederhana. Sesederhana tawa kita bersama. 
Sampai bertemu lagi di lain kesempatan. Insya Allah.

*Sekedar catatan penghantar memasuki fase hidup baru.
Untuk Septi, Dian, Bu Tiwi, Bu Tati, dan Pak Dzaki.

No comments:

Post a Comment